Kurau — Terkait kegelisahan beberapa Nelayan di masa Pancaroba yaitu peralihan musim ditandai oleh keadaan udara tidak menentu, banyak angin besar, dan sebagainya peralihan antara musim kemarau dan musim hujan
tentunya tidak menguntungkan bagi Nelayan Desa Kurau Timur khususnya dalam publish warta86news.com ,Jumat (22/01/2021) , mendengar kabar tersebut dari wartawan , langsung ditanggapi serius oleh Bupati Bangka Tengah , Yulianto Satin ,SE.MM , kepada warta86news.com , dirinya katakan , Sabtu (23/01/2021).
” Sy akan perintahkan kepala OPD terkait utk langsung turun ke lapangan dan memberikan bantuan kepada nelayan2 yg terkena dampak”
Sementara itu Gubernur Babel Dr. Erzaldi Rusman ,SE.MM di konfirmasi terkait keluhan Nelayan di Desa Kurau , tidak ada jawaban , nampaknya Erzaldii enggan menanggapi ,hingga berita di publish .pukul 09;42 Wib , Sabtu (23/01/2021).
Untuk diketahui sebagai mana yang di ceritakan para Nelayan Desa Kurau Timur , Kabupaten Bangka tengah , BangkaBelitung.
Angin kencang disertai gelombang tinggi melanda laut BangkaBelitung khususnya perairan kurau, Bangka Tengah
Para nelayan pun enggan melaut lantaran ketinggian ombak mencapai tiga meter lebih. Sejumlah kapal dan perahu nelayan, memilih kembali merapat di pesisir pantai kurau karena tidak ingin mengambil risiko. Kini, sejumlah nelayan mulai mengeluh karena pendapatan mereka tidak menentu sejak dua bulan terakhir.
Nely Saputra Putra 22 tahun warga Kurau salah seorang nelayan mengeluhkan Sudah hampir Dua bulan ia bersama teman lebih banyak menganggur. Untuk menghidupi keluarga, terpaksa harus berutang.
Mereka mengaku hanya bisa pasrah menunggu hingga cuaca normal kembali. Pasalnya, mereka mengaku tidak punya keterampilan lain selain melaut,, juga tidak ada pekerjaan lain untuk kami.
Lagi lagi Nely Saputara menyanyangkan , sudah hampir Dua bulan ini,, tidak satupun bantuaan dari Pemerintah untuk kami,, kebutuhan kami untuk membeli pangan juga susah ,, apalagi kebutuhan anak anak sekolah kami,, mereka butuk paket untuk belajar online saja kami tidak sanggup untuk membeli,, terpaksa kegitan belajar mereka terhambat,, ungkap Putra.
Senada dengan rekannya , Basir juga menceritakan kegelisahan yang di alaminya , angin besar , gelombang tinggi , otomatis tidak bisa melaut , kebutuhan keluarga setiap hari , tapi tidak ada pemasukan , dirinya berharap agar adanya bantuan dan uluran dari Pemerintah, Jumat (22/01/2021).
Sementara itu Kepala Desa Kurau timur ,Zasali menerangkan Berkaitan panca ruba ini,, memang benar tidak kami pungkiri,,masyarakat Desa kurau Pada umumnya 80% adalah nelayan,,selama Dua bulan ini tidak bisa melaut,,dan terbukti selama saya kelapangan mereka semua menganggur,, saya sebagai kepalah desa tidak bisa beebuat banyak,,kami berharap Dinas sosial kabupaten bangka tengah ,juga Dinas sosial propinsi ,bekerja sama dengan DKP untuk bisa membantu masyarakat kami yang saat ini tidak mendapatkan penghasilan,, kiranya nelayan kami bisa terbantu,,
Masih menurut Kades Kurau timur , saat ini kondisi pasar pelelang ikan (TPI ) Desa kurau Timur jatuh 90% berkurang,, artinya perekonomian masyarakat lumpuh.
Kalau di paksa melaut, paling hanya meninggalkan beban hutang kerena cuaca yang tidak bersahabat.
Jadi Nelayan memilih untuk tinggal di rumah kerena kalau memaksa melaut resikonya sangat besar, harapan kami Pemerintah kabupaten dan Propinsi untuk bisa membantu dan menyiapkan kebutuhan mereka,harap Kades ini.
Hingga beritaa ini di publish , konfirmasi ke pihak-pihak terkait Tetap di lakukan.
(Abie–Fernandes).
Komentar