Kota Kapur, DPRD BABEL – Pelaksana Tugas Ketua DPRD Bangka Belitung, Amri Cahyadi menghadiri peresmian Jembatan Gantung Barakah yang menghubungkan Desa Air Pandan dengan Desa Kota Kapur bersama Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman.
Diketahui, jembatan gantung yang baru saja diresmikan ini merupakan jembatan gantung pertama di Pulau Bangka, dimana sebelum dioperasionalkan nantinya akan ada penyerahan aset atau proses penyerahan hibah dari Kementerian PUPR kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka, secara tidak langsung setelah dihibahkan maka tanggungjawab operasional akan beralih kepada Pemda Bangka.
Adapun panjang jembatan gantung tersebut sepanjang 96 meter dan tipe fleksibel. Jembatan ini merupakan pengadaan barang di 2019 dan masa pelaksanaan 5 bulan dimulai sejak Bulan Juli hingga Desember 2020 dan telah menggunakan anggaran APBN sebesar Rp 3,4 miliar.
Lebih lanjut, karena dipandang penting, pengguna jembatan gantung ini pun dibatasi batas maksimum 40 orang dan tidak boleh berkelompok atau untuk berkerumun. Selain itu, sepanjang jembatan ini pun dilarang untuk swafoto begitu juga bersandari di sepanjang jembatan. Untuk itu, pada pihak kepala desa dan daerah untuk mensosialisasikan hal – hal tersebut.
Mudahkan Mobilitas Warga
Plt Ketua DPRD Babel, Amri Cahyadi bersyukur Jembatan Gantung yang dinamakan Barakah telah dibuka.
“Alhamdulillah, kami (DPRD Bangka Belitung) bisa menghadiri acara peresmian pembukaan dan penggunaan jembatan gantung yang menghubungkan Desa Labuh Air Pandan dengan Desa Kota Kapur yang dikerjakan oleh Kementerian PU,” kata Amri di lokasi peresmian.
Bersama Gubernur Bangka Belitung dan Bupati Kabupaten Bangka, dan Balai Kementerian PU, dirinya menghaturkan rasa terimakasihnya kepada Kementerian PU secara khusus karena telah menyelesaikan jembatan gantung yang diusulkan pada 2019 dan terlaksana pada pertengahan 2020, tahun lalu.
“Kementerian PU telah menyetujui sesuai dengan usulan Bapak Gubernur untuk menghubungkan kedua desa yang selama ini terpisahkan oleh sungai,”ungkapnya.
Selama ini sebelum adanya jembatan, Amri menerangkan kondisi kedua desa cukup riskan bagi masyarakat karena selama itu masyarakat memanfaatkan fasilitas seadanya, semisalnya sampan untuk melintasi sungai dibantu oleh nelayan dan Babinsa dan Bhabimkamtibmas.
“Yang pasti kita sangat bersyukur, selama ini khusus anak – anak sekolah atau pelajar menuju sekolah ada yang ada di seberang, pelajar itu harus menyeberang kadang pakai perahu, nah dengan adanya jembatan pasti membantu bersekolah,”harapnya.
Lebih lanjut, Amri mengatakan dari pengawasan oleh pihak DPRD, rencana setelah ada proses hibah dari Kementerian PU kepada Pemda Bangka dalam hal ini penanggungjawab aset selanjutnya, harus ada koordinasi antara Pemprov Babel dengan Pemda Bangka dalam hal ini melanjutkan pembangunan, seperti pengaspalan jalan menuju jembatan kurang lebin sepanjang 2 km.(wtp).
Komentar