Foto Kakorlantas Irjen ISTYONO.
Jakarta – Optimalisasi penerapan tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (E-TLE) guna menghilangkan aktivitas tilang manual atau konvensional di jalanan secara bertahap jadi salah satu prioritas program 100 hari kerja pertama Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Rencana prioritas ini sudah sigap ditanggapi Kakorlantas Polri, Irjen Pol Istiono dengan membentuk Satgas E-TLE Nasional untuk bekerja menyiapkan semua fasilitas pemasangan E-TLE di jalanan secara nasional.
Dan kini, mengikuti perkembangan terbaru, Satgas E-TLE Nasional yang dipimpin Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Pol Kushariyanto dan wakilnya, Dirregident Korlantas Polri, Brigjen Pol Yusuf sudah menyiapkan rencana launching tahap 1 nasional di tiga Polda dan empat Polresta.
Ketiga Polda yang masuk bagian rencana tahap pertama itu adalah Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah, dan Polda Riau. Sedangkan empat Polresta yang jadi bagian rencana tahap 1 adalah, Polresta Jambi, Polresta Gresik, Polresta Batam dan Polresta Padang.
“Tiga Polda dan empat Polresta di di tahap pertama jadi simbolisasi launching E-TLE nasional pada 17 Maret mendatang. Satgas E-TLE Nasional juga sudah menyiapkan 166 kamera pengawas untuk dipasang di wilayah tiga Polda dan empat Polresta tersebut,” terang Kakorlantas Irjen Pol Istiono di Jakarta, Rabu, (24/2).
Jika tak ada aral melintang, lanjut Istiono, launching E-TLE nasional tahap pertama akan dipimpin langsung Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dari Gedung Korlantas Polri. Acara ini juga diikuti seluruh Dirlantas Polda se-Indonesia secara virtual dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Dikatakan Istiono juga, program E-TLE nasional akan diterapkan secara bertahap karena butuh anggaran yang tidak kecil. Selain itu, rencana ini juga butuh fasilitas pendukung yang memadai agar bisa terintegrasi dengan masing-masing pemerintah daerah.
“Semua kan dikerjakan bertahap. Dari Pemda juga dukung kita. Nanti tinggal disinkronkan saja dengan fasilitas pendukungnya agar bisa terintegrasi dengan baik,” Istiono berujar.
Seperti diketahui, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam paparannya saat fit and proper test di depan Komisi III menginginkan polisi lalu lintas tidak perlu lagi melakukan tilang manual atau konvensional di jalanan.
Sebagai gantinya, Kapolri Listyo Sigit ingin mengandalkan E-TLE karena diyakini sangat cepat dan efisien. Selain itu, penggunaan E-TLE juga punya pengaruh besar untuk menekan potensi praktik kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN).
“Khusus di bidang lalu lintas, penindakan pelanggaran lalu lintas secara bertahap juga akan mengedepankan mekanisme penegakan hukum berbasis elektronik atau biasa disebut E-TLE,” kata Listyo Sigit saat fit and proper test di depan Komisi III DPR ketika itu.
“Ke depan saya juga harapkan anggota lalu lintas turun ke lapangan hanya untuk mengatur lalin yang sedang macet. Tidak perlu melakukan tilang lagi.”
“Kita juga harapkan ini bisa jadi ikon perubahan perilaku Polri, khususnya di sektor pelayanan lini terdepan yakni anggota-anggota kita di lalu lintas,” sambung jenderal polisi bintang empat jebolan Batalyon Bhara Daksa Akpol 1991 kala itu.(Ulis).
Komentar