PANGKALPINANG – Pantauan Wartawan ke Pelabuhan Pangkalbalam Pangkalpinang BangkaBelitung setidaknya masih terlihat sebanyak 8 contener berisikan 200 ton pasir zirkon masih tertahan di Pelabuhan dan Batal dikirimkan ke China, (7/6/21).
Marcel selaku Direktur PT.CAL mengatakan , saat ini belom ada perkembangan , belum tahu juga ,kapan bisa dikirim, disinggung adakan upaya Hukum Perusahaan terhadap tertahan dan batalnya pengiriman ,jawaban marcel ‘ “saya masih ada tamu’ pukul 15;37 Wib (7/6/21).
Untuk di ketahui tertahannya eksport pasir Zirkon ke China tersebut menjadi Viral , sehingga Tim gabungan Kementerian ESDM, Kepolisian dan lembaga lain dengan membongkar 200 ton mineral ikutan pasir timah yang diklaim sebagai pasir zirkon dan hendak diekspor ke China oleh PT.Cinta Alam Lestari, Tim Gabungan langsung bersama melakukan pengecekan sample pasir zirkon tersebut, (4/4/2021).
Disaksikan puluhan wartawan ikut meliput pembongkaran 8 contener yang berisi pasir zirkon berat keseluruhannya 200 ton di Pelabuhan Pangkal Balam.
Ridwan Djamaludin utusan dari Kementerian ESDM menyampaikan, “kami mengambil sample untuk memastikan isi barang barang yang di dalam karung itu isinya apa saja, isi dari dalam 1 countainer 25 Ton kata yang punya ya, kalau zirkon akan diregulasikan dengan zirkon, jika bukan zirkon maka harus diregulasikan dengan yang bukan zirkon.
Kita belum tau isinya apa. Nanti ya tergantung isinya dan sample yang diambil harus kita uji lab dahulu, untuk hasilnya kurang lebih 2 minggu dan barang akan ditahan selama hasil lab belum keluar”, jelasnya.
“ melakukan pengecekan asal usul barang dan perizinan, bukan hanya kadar yang kami lihat akan tetapi juga unsur mineral yang terkandung dari pasir zirkon yang diduga akan diexpor tersebut.
Juga akan menanyakan ke pihak-pihak yang sudah mengirim sebelum nya, berapa banyak yang diexpor untuk pasir zirkon ini”, tambahnya.
Sementara Bambang Pati Jaya selaku komisi VII DPR RI perwakilan Babel dari fraksi Golkar juga mengatakan,” Tujuan dari kementrian ESDM RI untuk mengecek dalam rangka lain mengajak Komisi VII DPR RI bersama – sama mengecek kelapangan, dan hasil yang kami dapat perizinannya lengkap, tetapi yang ingin dicek Dirjen ESDM RI apakah barang yang dikirim jumlahnya sesuai. Jadi kita akan menunggu dan berharap tidak ada hal yang aneh aneh,” ungkapnya.
Pada prinsipnya kita tidak bermaksud untuk mempersulit dunia usaha tetapi hanya untuk melakukan pengecekan saja, sehingga dikemudian hari tidak ada lagi keraguan. Jangan ada dusta diantara kita, jika memang itu zirkon adalah zirkon, jika kemudian ditemukan ada suatu pelanggaran kita akan berusaha meluruskan dan mendudukan persoalan sebagaimana mestinya. Jangan sampai sekali lagi ada yang kecolongan. Untuk itu fungsi pengecekan kita laksanakan bersama-sama dengan Dirjen Minerba, Bapak Ridwan Djamaludin,” pungkasnya.(4/4/21).(waw).
Komentar