PANGKALPINANG, Anggota DPRD Kota Pangkalpinang, Arnadi meminta pemerintah kota tetap memperhatikan pengelolaan sampah medis Covid-19 di wilayah Kota Pangkalpinang.
Pasalnya, kata Arnadi, penambahan kasus positif Covid-19 di Pangkalpinang saat ini kian bertambah atau terjadi peningkatan kasus. Hal itupun berdasarkan data dan pengamatan pihaknya di laman Diskominfo Kota Pangkalpinang.
“Setiap hari kisaran 30 sampai 100 kasus perhari. Sehingga menimbulkan sampah medis dari infeksi virus ini juga terus bertambah. Oleh sebab itu kami minta pemkot betul-betul memperhatikan sampah medis ini,” ujarnya, Senin (12/7/2021).
“Terutama untuk masker bekas pasien terkonfirmasi positif,” kata Arnadi.
Arnadi menuturkan, sampah medis yang berasal dari faskes seperti puskesmas, rumah sakit, laboratorium dan klinik-klinik kesehatan saat inipun sudah ada SOP dalam penanganannya.
Selain itu, katanya, proses pengumpulan dan pengangkutan serta pemusnahannya harus memperhatikan keselamatan petugas di lapangan.
“Sebetulnya yang harus di perhatikan pemkot adalah yang isoman, karena kebanyakan masker yang digunakan ataupun sampah lainnya bercampur dengan sampah rumah tangga,” ujarnya.
Menurutnya, dikhawatirkan hal tersebut akan sangat rentan terjadinya penularan secara lebih masif jika tidak ditangani dengan benar.
Untuk itu, Arnadi menegaskan dalam hal ini harus ada koordinasi lintas sektor antara Dinkes, BPBD dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Pangkalpinang hingga tingkat RT/RW.
“Kami minta pemerintah membuat SOP-nya atau regulasinya. Kalau sudah ada sosialisasikan. DLH sebagai leading sector harus tau data isoman sehingga dapat melakukan penanganan sampah medisnya,” kata Arnadi.
Komentar